P R O P O S A L
ANALISIS PENOKOHAN
ANTARA NOVEL DAN FILM
“ LASKAR PELANGI ”
Andrea Hirata
Disusun oleh :
AHMAD ZAMRONI
(086008)
2008-E
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2009
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‘alamiin, puji syukur penulis kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul ANALISIS PENOKOHAN ANTARA NOVEL DAN FILM “ LASKAR PELANGI ” Andre Hirata .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal penelitian ini dapat diselasaikan derkat dorongan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Winardi, SH. M.Hum, selaku ketua STKIP PGRI JOMBANG
Faizun, S.Pd. M.Ag. selaku dosen pembimbing
Perpustakaan STKIP PGRI JOMBANG
Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proposal ini. Oleh karena itu, sepenuhnya kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan.
Akhirnya semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi para pembanca umumnya, dan khususnya bagi penulis.
Jombang, 19 Juli 2009
Penulis
AHMAD ZAMRONI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar belakang 1
Permasalahan 2
Batasan masalah 2
Rumusan masalah 3
Tujuan penelitian 3
Tujuan umum 3
Tujuan khusus 3
Manfaat penelitian 4
Manfaat teoristis 4
Manfaat praktis 4
BAB II LANDASAN TEORI 5
2.1 Pengertian novel 5
2.2 Pengertian tokoh 5
2.3 Fungsi tokoh 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 8
3.1 Sumber data dan data penelitian 8
3.2 Cara kerja penelitian 8
3.3 Teknik pengumpulan data 9
3.4 Anggaran penelitian 10
JADWAL PENELITIAN 0
RAGANGAN SEMENTARA HASIL PENELITIAN 11
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra tidak lepas dari masyarakat. Sastra lahir dari proses imajinasi seorang pengarang, serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, kehadiran karya sastra merupakan bagian dari kehidupan masyarakat (Jabrohim, 2003:59). Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu ada di tengah peradaban manusia tidak dapat ditolak bahkan kehadiranya diterima sebagai realitas budaya.
Karya sastra tidak hanya dinilai sebagai karya seni yang mengandung nilai-nilai yang terbungkus dalam imajinasi dan emosi penghayatan pengarang. Sastra sebagai suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual disamping konsumsi emosional (Semi, 1990:1).
Laskar Pelangi adalah novel karya Andre Hirata yang menyentuh sekaligus jenaka, membangkitkan semangat melawan berbagai bentuk batasan struktur, dan menunjukkan bahwa kejayaan bisa diraih oleh siapapun, jika mau berusaha.
Nama Andrea Hirata Seman Said Harun, atau yang lebih sering dikenal dengan Andrea Hirata, menjadi tersohor di dunia sastra setelah buku pertama dalam tetraloginya, yaitu Laskar Pelangi menyentuh hati banyak kalangan. Pria yang mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (S1), Universite de Paris Sorbonne Perancis dan Sheffield Hallam University Inggris (S2) ini ternyata rela menyebrangi rawa untuk makan buah hutan dan pernah mencoba kopi yang bikin ‘fly’.
Andrea Hirata akhirnya dengan sadar menjerumuskan diri ke dalam penulisan buku fiksi. Sejatinya, Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari sebuah karya tetralogi. Setelah Sang Pemimpin , berikutnya berturut-turut akan terbit dua judul lagi, yakni: Edensor dan Maryamah Karpov yang dinanti-nanti para pembaca setianya.
Kiranya Laskar Pelangi menjadi pintu pembuka bagi pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini untuk masuk lebih jauh lagi ke “jalan sunyi” sastra. Laskar Pelangi pula yang telah membuatnya menjadi semacam selebritis di jagad sastra, meskipun ditampik mati-matian oleh yang bersangkutan.
Ekor kesuksesan Laskar Pelangi ditandai pula oleh diterbitkannya buku tersebut dalam edisi bahasa Melayu di Malaysia. Konon menjadi best seller di negeri jiran itu. Berkah lainnya adalah sudah ada pula tawaran untuk mengangkat kisah Ikal dkk ini ke layar lebar. Gosipnya, sutradara bertangan dingin, Riri Reza, yang menggarapnya.
(Sumber:http://perca.blogspot.com/2007/06/profil-andrea-hirata.html)
1.2 Permasalahan
1.2.1 Batasan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah pebandingan penokohan antara novel dan film Laskar Pelangi. Agar pembahasan tidak meluas, maka peneliti membatasi bagaimana penokohan yang diperankan dalam novel dan apa perbedaanya dengan yang ada dalam film.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Adakah perbedaan tokoh antara novel dan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ?
Bagaimana tokoh tersebut memainkan film cerita Laskar Pelangi yang ada dalam novel ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana para tokoh film Laskar Pelangi memfilmkan novel tersebut, dan apakah penokohan yang di gunakan sudah sesuai dengan apa yang ada dalam novel.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mendiskripsikan bagaimana para tokoh yang bermain dalam film Laskar Pelangi.
Menjelaskan perbedaan apa yang nampak antara novel dan film Laskar Pelangi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoristis
Secara teoristis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan ilmu sastra, khususnya dibidang perfilman yang mengambil cerita dari sebuah novel.
Dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembang ilmu kebudayaan dan teologis.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan refrensi bagi guru dalam kegiatan proses pembelajaran apresiasi sastra.
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai refrensi bagi penelitian lain yang akan mengkaji novel Laskar Pelangi dari sisi lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Novel
Novel adalah prosa yang mengungkapkan sebagian kehidupan pelaku yang dianggap penting dan menarik.
2.2 Pengertian Tokoh
Dalam novel juga terdapat tokoh-tokoh yang diceritakan oleh pengarang. Yang dimaksud dengan tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita. Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan pengertian tokoh dalam karya sastra khususnya prosa cerita (novel, cerpen, hikayat, dongeng). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa yang namanya tokoh dalam karya sastra adalah sosok yang benar-benar mengambil peran dalam cerita tersebut. Atau kalau kita buat sebuah perbandingan, jika naskah tersebut akan dimainkan atau difilmkan, sosok tersebut membutuhkan aktor (pemain).
Dengan melihat definisi di atas, kita dapat melihat bahwa tokoh dalam cerita memiliki variasi fungsi atau peran mulai dari peran utama, penting, agak penting, sampai sekedar penggembira saja. Perbedaan peran inilah yang menjadikan tokoh mendapat predikat sebagai tokoh Utama (Sentral), tokoh Protagonis, Antagonis, peran pembantu utama (tokoh Andalan), tokoh tidak penting (Figuran), dan tokoh Penggembira (Lataran).
Mungkin kita sering menemukan tokoh-tokoh dalam cerita kartun Jepang, atau komik. Misalnya Ultraman, Satria Baja Hitam, atau Doraemon. Tokoh-tokoh tersebut hanya memiliki satu perwatakan. Ini adalah tokoh-tokoh sederhana, datar. Namun pasti kita perna melihat film Titanic, Troy, atau sinetron Intan di mana perwatakan tokoh-tokohnya disajikan secara lebih lengkap, memiliki perkembangan tokoh secara manusiawi ( bandingkan dengan tipe pertama tadi, seperti robot ). Tokoh-tokoh seperti ini sering disebut sebagai tokoh bulat, tokoh komplek.
2.3 Fungsi Tokoh
Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu Tokoh Sentral dan Tokoh Bawahan. Tokoh Sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita.
Tokoh Sentral dibedakan menjadi dua, yaitu :
Tokoh Sentral Protagonis.
Tokoh Sentral Protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
Tokoh Sentral Antagonis.
Tokoh Sentral Antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
Sedang Tokoh Bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral.
Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Tokoh Andalan.
Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang menjadi kepercataan tokoh sentral (protagonis atau antagonis).
Tokoh Tambahan.
Tokoh tambahan adalah tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa cerita.
Tokoh Lataran.
Tokoh lataran adalah tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai
latar cerita saja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Arikunto (2002:6) penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif, artinya data dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskriptif fenomena, tidak dengan angka-angka atau koefisien tentang hubungan antara pararel. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar-gambar bukan angka.
Berdasarkan uraian diatas pendekatan penelitian yang tepat untuk novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Dengan alasan, pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis.
3.1 Sumber Data dan Data Penelitian.
Arikunto (1997:07) data dalam penelitian adalah subyek-subyek dari mana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebuah novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
3.2 Cara Kerja Penelitian.
Adapun beberapa langkah-langkah kerja dalam penelitian ini meliputi :
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pembacaan secara menyeluruh dan berulang-ulang pada novel Laskar Pelangi dan melihat film nya, lalu membandingkan antar keduanya.
Pengelompokan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data berdasarkan aspek penokohan yang diceritakan dalam novel dan yang dimainkan dalam film.
Pengelompokan data dengan mengkolerasikan sitiap data dengan perbandingan penokohan antara novel dan film Laskar Pelangi. Selanjutnya dideskripsikan secara detail dengan disertai bukti, alasan dan contoh yang tepat melalui kutipan-kutipan.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah data terkumpul dan diseleksi. Pengolahan data dilakukan dengan menarik simpulan secara induktif.
3.3 Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga metode sebagai berikut :
Metode Babat yaitu metode yang dilakukan dengan cara membaca keseluruhan teks atau literatur yang menjadi obyek penelitian guna memahami isi yang terkandung didalamnya, serta membaca resensi-resensi yang ada tentang novel Laskar Pelangi, dan melihat film yang menceritakan Laskar Pelangi.
Metode Deskripsi yaitu metode yang digunakan untuk memaparkan data yang telah dianalisis.
Metode Study Pustaka yaitu metode yang digunakan untuk mencari, mengumpulkan data dan mengkaji secara mendalam buku-buku yang dijadikan bahan refrensi.
3.4 Anggaran Penelitian
Anggrarn penelitian terperinci sebagai berikut :
Adminitrasi Pendaftaran Rp. 300.000,-
Tranportasi Rp. 200.000,-
Pembelian Buku Rp. 350.000,-
Pengetikan dan Penjilidan Rp. 300.000,-
Adminitrasi Ujian Rp. 300.000,-
Foto Copy Rp. 250.000,-
Alat tulis dan Kertas Rp. 200.000,-
Lain-lain Rp. 200.000,-
Jumlah biaya Rp. 2.100.000,-
RAGANGAN HASIL PENELITIAN SEMENTARA
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan
1.2.1 Batasan Masalah
1.2.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1.4.2 Manfaat Praktis
1.5 Definisi Operasional
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Novel
2.2 Pengertian Tokoh
2.3 Fungsi Tokoh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Sumber Data dan Data Penelitian
Cara Kerja Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
Tokoh-tokoh yang ada dalam Novel Laskar Pelangi
Penokohan yang dimainkan dalam film Laskar Pelangi
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsami. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta : Reineka Cipta.
Arikunto, Suharsami. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : Reineka Cipta.
Hirata, Andrea. 2002. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang.
Endras, Suwardi. 2003. Metode Penelitian Sastra. Bandung : Angkasa.
http://www.masaguz.com/search/Profil+Andrea+Hirata+Â+Penerbitan+Buku
Askuri, Akhmad. 2002. Penuntun Belajar Kesusastraan Indonesia. Kediri
2 komentar:
Ada gak proposal skripsi tentang analisis struksturalisme novel?
bang itu penutupnya ko ngga ada ya yang bab v
Posting Komentar